REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Kebakaran pabrik baja, PT Gunung Garuda di Desa Sukadana, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi terkesan tertutup. Kemanan menjaga ketat di pintu gerbang tersebut, warga yang tinggal di dekat pabrik itu pun tidak tahu bahwa ada kebakaran di perusahaan tersebut.
“Tidak tahu pak, memang kapan kebakarannya?,” kata salah satu pemilik warung padang di depan pabrik itu, Selasa (27/7).
Usai kebakaran, situasi pabrik yang berada di pinggir Jalan Imam Bonjol itu tampak lengang seakan tidak terjadi apa-apa. Pada pukul 20.00 WIB tampak seorang pihak keamanan hanya mengatur lalu lintas di depan pabrik tersebut, sedangkan dua petugas keamanan lainnya berjaga di pintu gerbang.
Salah satu wartawan dari salah satu media, RS (28) mengatakan, memang pihak PT Gunung Garuda tersebut tertutup dalam peliputan media. Bahkan, ia mengaku pernah hampir beradu jotos dengan kemanaan pabrik baja itu, karena kartu persnya ditahan dan tidak diperbolehkan melakukan peliputan.
“Pada waktu itu kalau tidak salah saya liput masalah pencabulan anak,” kata RS.
Belum pasti berapa jumlah korban kebarakan tersebut karena pihak perusahaan tidak terbuka terhadap media. Tapi, menurut penjelasan Kapolresta Kabupaten Bekasi Rickynaldo Chairul, korban luka bakar yang diketahui terdapat 5 orang.
“Satu orang korban yang parah dibawa ke RS daerah Purwakarta, sedangkan 4 korban lainnya di RS Bhakti Husada Cikarang,” ujarnya.
Menurut Ricky, kerugian yang dialami perusahaan itu tidak ada, karena kebakaran tersbut menurutnya hanya diakibatkan percikan api. Namun, korban yang berada di RS Bhakti Husada tampak mengalami luka bakar sehingga hampir seluruh tubuhnya harus dibalut dengan perban putih.