Rabu 29 Jul 2015 16:55 WIB
Pilkada 2015

Golkar Sumbar Gagal Usung Calon Gubernur

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: Republika
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Partai Golkar Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) gagal mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pilkada serentak 2015 di daerah tersebut. Sebab, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumbar, mencoret Partai Golkar sebagai partai pengusung karena tidak memenuhi persyaratan pencalonan.

"Partai Golkar tidak bisa ditindaklanjuti karena adanya dokumen yang tak sempurna untuk ikut sebagai pengusung pasangan calon," kata Ketua KPU Sumatra Barat, Amansmen, Selasa (28/7), lalu.

Berdasarkan Pasal 36 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pencalonan Kepala Daerah, sebuah partai politik yang bersengketa harus menyerahkan satu nama pasangan calon yang ditandatangani oleh kedua kepengurusan. Sementara, Golkar tidak memenuhinya.

Sebelumnya, Partai Golkar Provinsi Sumatra Barat berniat menjadi Parpol pengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Muslim Kasim dan Fauzi Bahar dalam Pilkada serentak 2015. Namun, saat pemeriksaan berkas, ujar Amansmen, Golkar hanya menunjukkan tanda tangan dari satu kepengurusan saja, yaitu kubu Aburizal Bakrie (Ical).

"Ketua DPD Partai Golkar Sumatra Barat kubu Agung Laksono, Yan Hiksas juga tidak hadir ke KPU. Makanya tidak bisa kita tindaklanjuti," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Sumbar kubu Agung Laksono, Yan Hiksas mengaku telah mengeluarkan surat rekomendasi pengusungan Muslim Kasim dan Fauzi Bahar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Ia mengatakan, telah menitipkan surat rekomendasi tersebut pada Muslim Kasim. Ia mengaku terpaksa tidak bisa hadir lantaran mengurus SK kepengurusan hasil Musda Partai Golkar Sumbar di Jakarta.

"Pak MK (Muslim Kasim) sendiri yang membawa rekomendasi itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement