REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION -- Konfederasi sepak bola Amerika Selatan, CONMEBOL, meluncurkan reformasi yang dirancang untuk membasmi korupsi dan membersihkan citra organisasi pada Rabu (29/7). Hal ini dilakukan setelah skandal korupsi terbesar untuk memukul olahraga sepak bola.
Menurut lansiran dari Reuters, Kamis (30/7), dalam sebuah dokumen empat halaman, Direktur Jenderal CONMEBOL Gorka Villar mengatakan semua hubungan komersial dengan badan terkait dengan kegiatan kriminal akan ditinjau.
Villar juga menyatakan bahwa kontrak tidak akan dibuat dengan individu yang menghadapi tuntutan hukum.
Mantan presiden CONMEBOL Nicolas Leoz menghadapi perintah ekstradisi di Amerika Serikat. Perintah ini disampaikan setelah Leoz dan mantan pejabat lain dari badan FIFA, juga media olahraga, serta eksekutif pemasaran didakwa di New York pada bulan Mei dengan suap dan korupsi.