REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasca berita kematian pemimpin Taliban Mullah Omar, kelompok tersebut menunjuk pemimpin baru. Pakistan pada Kamis (30/7) mengumumkan pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan akhirnya resmi ditunda.
Pakistan mengutip laporan kematian Omar sebagai alasan penundaan negosiasi. Mereka menyatakan khawatir jika hal itu bisa memicu pertempuran berdara dan lebih memperdalam perpecahan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Pengumuman kematian Omar melemparkan proses perdamaian ke dalam kekacauan. Padahal, menurut rencana putaran kedua pembicaraan akan digelar pada Jumat (31/7). Namun, pertemuan itu ditunda atas permintaan para pemimpin Taliban. Kedua belah pihak mengadakan pembicaraan perdana di Pakistan awal bulan ini.
"Pakistan dan negara-negara sahabat lainnya dari Afghanistan berharap kepemimpinan Taliban akan tetap terlibat dalam proses pembicaraan damai dalam rangka untuk mempromosikan perdamaian abadi di Afghanistan," kata pernyataan kementerian luar negeri.