REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian balita dalam serangan pembakaran di Tepi Barat.
"Kami meminta pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan brutal balita Ali Saad Dawabsha. Ini adalah konsekuensi langsung dari dekade impunitas yang diberikan oleh pemerintah Israel untuk pemukim terorisme," kata pejabat PLO Saeb Erekat dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya seorang bayi berusia 18 bulan tewas akibat kebakaran rumah yang diduga dilakukan ekstremis Yahudi di Tepi Barat. Polisi Israel mengatakan, insiden juga melukai sejumlah orang. Al-Arabiya melaporkan, juru bicara polisi Luba Samri mengatakan slogan "Label Harga", yang digunakan di masa lalu oleh ekstremis Yahudi, dituliskan di dinding rumah tersebut. Rumah yang terletak di desa dekat kota Nablus, habis dibakar.
"Ini adalah serangan yang dicurigai dengan motif nasionalis," kata Samri. Dia mengatakan, pasukan keamanan Israel telah berada di tempat kejadian.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyebutnya sebagai serangan aksi terorisme dalam segala hal. "Saya terkejut atas tindakan tercela dan mengerikan. Ini adalah aksi terorisme dalam segala hal," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon menambahkan, serangan dan pembunuhan balita Palestina adalah tindakan terorisme. Menurutnya, Israel tak akan membiarkan teroris mengambil nyawa warga Palestina.