REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Keluarga pendiri Taliban, Mullah Omar, menolak untuk menyatakan janji setia kepada pemimpin baru Taliban Mullah Akhtar Mansour. Mereka meminta digelarnya pertemuan dewan ulama pro-Taliban dan komandan militan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi Emirat Islam saat ini.
Dilansir dari The News, Ahad (2/8), adik Mullah Omar, Mullah Abdullah Mannan, menyatakan dalam pesan audio yang direkam dengan bahasa Pashto. Mannan mengatakan keluarganya belum menyatakan janji setia kepada pemimpin apapun dan tak berencana melakukannya. Menurutnya itu merupakan keinginan Omar agar kelompok tersebut tetap bersatu dan keluarga siap memenuhi keinginannya.
Mannan, anggota kunci dari dewan (syura) Taliban, mendesak para pemimpin agama pro-Taliban untuk fokus menyelesaikan perpecahan mendalam dalam kelompok tersebut. Ia meminta itu lebih diutamakan dibanding mendukung dan berjanji setia kepada satu pemimpin.
Setelah penunjukkan Mansour pada Jumat (31/7) lalu, para pemimpin saingan dalam Taliban mempertanyakan proses pemilihannya. Mereka menyatakan, pemilihan Mansour terlalu tergesa-gesa dan bahkan bias.
Pada Sabtu (1/8), pemimpin baru Taliban Mansour menyerukan persatuan dalam kelompok melalui pesan audio pertamanya. Sebelumnya para pemimpin Taliban dan anggota keluarga Mullah Omar telah mengkonfirmasi kematian Omar.