REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Politisi senior Australia dari Partai Liberal, Philip Ruddock kini diunggulkan menggantikan Bronwyn Bishop yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua DPR. Bishop mundur Ahad (2/8) akibat skandal biaya perjalanan.
Philip Ruddock merupakan anggota DPR Australia paling lama yang masih menjabat sejak terpilih dalam pemilu sela di 1973 atau 42 tahun yang lalu. Ia merupakan wakil rakyat dari Dapil Berowra di negara bagian New South Wales, dan dijuluki sebagai the Father of the House of Representatives.
Sejumlah anggota DPR dari faksi pemerintah kepada ABC menjelaskan Philip Ruddock (72 tahun) berpeluang besar menggantikan posisi yang ditinggalkan Bronwyn Bishop.
Selama ini Ruddock tidak banyak aktif dalam posisi pemerintahan kecuali menjalankan tugas sebagai semacam penasehat bagi faksi pemerintah di parlemen.
Namun PM Tony Abbott menggantikan peran Ruddock tersebut karena disebut-sebut terkait dengan upaya sejumlah anggota parlemen faksi pemerintah menentang posisi Abbott sebagai perdana menteri.
Dengan mundurnya Bronwyn Bishop, maka untuk sementara posisinya dipegang Wakil Ketua DPR Bruce Scott.
Kantor Ruddock, Senin (3/8), menyatakan ia bersedia menduduki jabatan itu jika mendapat dukungan dari koleganya. Sementara itu Scott belum secara terbuka menyatakan keinginannya.
Namun sejumlah anggota Partai Nasional yang merupakan bagian koalisi dari Partai Liberal, menyatakan bahwa Scott sudah seharusnya diberi kepercayaan menjadi ketua DPR.
Dukungan serupa bahkan dikemukakan pemimpin oposisi Bill Shorten.
"Mungkin terdengar aneh karena saya dari Partai Buruh mendukung seseorang dari partai lain, namun menurut saya Bruce Scott dikenal tidak memihak," kata Shorten.
Scott terpilih menjadi anggota parlemen sejak 1990 dari Dapil Maranoa. Ia telah menyatakan tidak akan menjadi caleg lagi dalam pemilu mendatang. Menurut sumber ABC, nama lain yang patut diperhitungkan mengisi posisi ketua DPR adalah Russell Broadbent.
Politisi Partai Liberal ini dikenal moderat dalam isu-isu sosial dan memiliki hubungan cukup baik dengan kalangan oposisi Partai Buruh.
Anggota DPR lainnya bernama Sharman Stone juga disebut-sebut namun sejumlah kalangan internal Partai Liberal meragukan apakah PM Abbott akan menunjuk politisi perempuan ini menjadi ketua DPR.
Pasalnya, Dr Stone merupakan salah seorang anggota faksi pemerintah yang turut menentang kepemimpinan Abbott beberapa waktu lalu. Sejauh ini memang ada keinginan agar posisi ketua DPR Australia dijabat oleh politisi perempuan. Hal ini misalnya disampaikan oleh anggota DPR faksi pemeirintah Steve Ciobo.