Senin 03 Aug 2015 13:58 WIB

Inggris-Prancis Desak Uni Eropa Atasi Bantu Imigran Ilegal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).
Foto: english.globalarabnetwork.com
Salah satu kapal imigran gelap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris dan Prancis mendesak Uni Eropa membantu mereka menangani krisis ribuan imigran yang semakin berkembang di Prancis utara, Ahad (2/8). Para imigran terus berusaha menyebrang secara ilegal ke Inggris dengan membahayakan nyawa. Pelabuhan Calais Prancis telah menjadi titik baru masuknya imigran dalam jumlah besar.

"Tidak ada solusi yang mudah, dan ini bukan masalah Inggris dan Prancis saja," kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May dan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve pada Telegraph.

Menurutnya, ribuan imigran di Calais telah mencoba mencari jalan juga melalui Italia, Yunani dan negara lainnya. Sehingga ini adalah tugas Uni Eropa untuk menangangi hingga ke akar masalah. Para migran telah mengambil resiko tinggi untuk masuk Eropa melalui terowongan-terowongan.

Beberapa orang telah dilaporkan tewas. Sebagian besar ingin menetap di Inggris yang dinilai akan meningkatkan taraf ekonomi dan finansial mereka. Pekan lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Prancis Francois Hollande telah mendesak upaya nyata untuk meningkatkan keamanan di titik tertentu.

Inggris akan mendanai serangkaian operasi untuk meningkatkan pasukan keamanan yang berpatroli di pintu masuk terowongan bawah tanah Prancis. Pihak keamanan juga meningkatkan sistem kamera keamanan dan pendeteksi infra merah. Sementara otoritas Prancis telah menambah jumlah polisi di area tersebut.

Beberapa waktu lalu, sekitar 5.000 migran di Calais nekad melintasi rel terowongan yang menghubungkan Prancis dengan Inggris. Hal ini menimbulkan kemarahan publik karena sangat mengganggu aliran barang antar kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement