REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok militan Mali menyerang hotel yang digunakan staf PBB, Jumat (7/8). Serangan ini menyebabkan setidaknya enam orang tewas.
Para pelaku juga menahan sejumlah sandera. Seorang warga Rusia dan Ukraina termasuk yang berada di dalam Hotel Byblos di Mali tengah.
Menurut pejabat pemerintah, terdapat lebih dari delapan sandera lain. Warga Prancis dan Afrika Selatan salah satu di antara sandera.
Misi PBB di Mali (Unisma) mengatakan, aksi kekerasan yang terjadi pada Jumat berawal dari serangan ke situs militer di Kota Sevare, sekitar 600 km dari Ibu Kota Bamako.
Pasukan pemerintah berhasil memukul mundur para pemberontak. Namun ternyata, para pelaku berputar arah dan menyerang hotel di dekat bandara, sekitar pukul 08.00 pagi.
Asap tampak dari arah hotel. Bunyi senjata berat juga terdengar jelas saat pasukan pemerintah mencoba mengepung para pelaku.
Minusma mengonfirmasi jika salah satu di antara korban tewas adalah anggotnya. "Kelompok pria bersenjata ini telah mundur, dan membawa sejumalh sandera," ujar juru bicara militer Kolonel Souleymane Maiga.