Sabtu 08 Aug 2015 16:30 WIB

Kabut Asap Selimuti Bandara Syamsudin Noor

 Sebuah kereta api Railink menembus kabut asap saat melintas di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (19/9).   (Antara/Septianda Perdana)
Sebuah kereta api Railink menembus kabut asap saat melintas di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Jumat (19/9). (Antara/Septianda Perdana)

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Kabut asap mulai menyelimuti Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang berada di wilayah Kota Banjarbaru, seiring dengan tibanya musim kemarau. Pada pagi dan sore hari kabut asap mulai menyelimuti Bandara Syamsudin Noor (27 kilometer utara Banjarmasin).

Namun kabut asap yang menyelimuti bandara internasional tersebut masih tipis, sehingga belum mengganggu jadwal penerbangan, baik keberangkatan maupun kedatangan.

Begitu pula angkutan jalan raya masih tampak berjalan lancar, tidak terganggu dengan kabut asap, karena belum parah, kecuali tercium bau menyengat yang karena kebakaran lahan.

Karena jarak pandang masih mencapai 1.000 meter, sehingga pesawat jenis jet bisa terbang dan mendarat, terlebih bagi yang menggunakan baling-baling tak untuk keberangkatan ataupun kedatangan.

Beberapa warga menduga kabut asap tersebut karena kebakaran lahan, baik sengaja maupun disebabkan kelalaian, seperti terjadi pada sejumlah kawasan di wilayah Kota Banjarbaru dan daerah sekitar.

Seperti pada beberapa kawasan/lokasi di sekitar Jalan Trikora dan Jalan Aneka Tambang Banjarbaru terlihat bekas kebakaran lahan atau semak belukar.

Selain itu, kabut asap yang menyelimuti Bandara Syamsudin Noor tersebut, mungkin kiriman dari daerah lain yang juga terjadi kebakaran lahan dan semak belukar.

"Apalagi kalau kebakaran itu pada kawasan lahan gambut, sehingga lambat padam dan asapnya terus mengepul," ujar Yanto, salah seorang warga "kota idaman" Banjarbaru.

Ayah dari tiga anak dan seorang pemilik kebun itu memperkirakan, kabut asap bisa semakin tebal, bila kebakaran lahan tetap terjadi dan tak terkendali, karena kemungkinan musim kemarau masih lama.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement