REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan kadernya tidak akan melakukan kampanye negatif, untuk menyudutkan bakal calon wali kota Ria Saptarika, yang juga mantan kader PKS.
"Kami pastikan tidak akan kampanye negatif. Kami melakukan politik sehat dan santun," kata Ketua DPD PKS Batam, Taufik di Batam, Sabtu (8/8).
Ria Saptarika sempat menjadi anggota PKS selama bertahun-tahun. Bahkan partai itu yang mengusung Ria dalam pilkada Batam tahun 2006 dan 2011. Namun, kemudian terjadi persinggungan di antara keduanya hingga Ria memutuskan keluar dari partai yang membesarkannya.
Sebagai partai tempat bernaung Ria Saptarika, kader PKS lain memahami kelemahan dan keunggulan wakil wali kota Batam 2006-2011 itu. Dan itu bisa saja dijadikan senjata untuk kampanye hitam. Namun, Taufik memastikan kadernya sepakat untuk tidak menjelek-jelekkan Ria Saptarika.
"Karena Ria juga tahu jelek kami. Istrinya juga masih menjadi kader PKS, tidak mungkin kami menjelekkan," katanya.
Justru yang terjadi sebaliknya, banyak pendukung Ria Saptarika yang mempertanyakan keputusan partai itu untuk mendukung bakal pasangan calon wali kota-wakil wali kota lain, Rudi-Amsakar Ahmad, bukannya mendukung Ria Saptarika-Sulistiana, hingga terkesan berkampanye negatif terhadap PKS.
"Bahkan, sekarang di medsos, PKS dihujat pendukung Pak Ria. Tetapi bisa dilihat, tidak satu pun struktur PKS yang reaktif. Karena kami larang," kata dia.
Bagi Taufik, Ria adalah kawan dekat, meski saat ini berseberangan dalam politik. Dia mengaku, kerap dicecar banyak pertanyaan oleh kader dan simpatisan PKS mengenai keputusan tidak mendukung Ria Saptarika dalam pilkada Batam.
"Dan kami jelaskan. Bahwa itu putusan DPP. Dan PKS dibangun dalam komando, apa perintah di atas kami laksanakan," kata Taufik. Terlepas hubungan pertemanan, putusan DPP harus dijalankan, yaitu PKS mendukung Rudi-Amsakar.