Ahad 09 Aug 2015 19:06 WIB
Daging Sapi Melambung

Ini Jurus Kementan Penuhi Stok Daging Sapi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Maman Sudiaman
Ternak sapi
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Ternak sapi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian ikut disorot di tengah aksi mogok para pedagang daging sapi belakangan ini. Stok daging sapi di pasaran dinilai tak cukup.

Perum Bulog berteriak untuk mendapat kuota impor daging sapi. Lantas apa yang bisa dilakukan untuk menambah persediaan di dalam negeri tanpa harus impor?

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno mengutarakan, salah satu langkah solutif adalah memperbanyak sapi indukan. Artinya, kalau pun impor, lebih baik impor sapi indukan dibanding impor sapi bangkalan atau sapi potong.

"Lalu konsolidasi baik peternak dan ternak indukan. Konsolidasi, yang kecil kecil digabung jadi satu pemikiran dan satu pintu dalam bisnis sehingga pengelolaan sama dan kualitas sama. Nah itu upaya yang kami lakukan untuk menambah menambah populasi," ujar Muladno, Ahad (9/8).

Muladno sendiri enggan memberikan komentar mengenai desakan pemberian tambahan kuota impor daging sapi. Dia menyebutkan, terlihat izin impor sepenuhnya adalah kewenangan Kementerian Perdagangan. Dia menilai, hingga saat ini pihak nya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menyimpulkan kebijakan yang paling sesuai.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement