REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perhelatan pemilihan kepala daerah Kabupaten Malang yang digelar Desember mendatang masih belum diminati lembaga pemantau maupun survei, karena hingga saat ini belum ada yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Jawa Timur Sofie Rahma Dewi, Senin (10/8), mengatakan sampai sekarang baru ada satu lembaga pemantau yang mendaftar ke KPU, yakni Forum Independen Masyarakat Malang (FIMM).
"KPU masih membuka pendaftaran bagi lembaga pemantau maupun survei yang ingin berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Malang," ujarnya.
Untuk lembaga yang sudah mendaftar, kata Sofie, telah dilakukan akreditasi terhadap lembaga tersebut. Akreditasi itu, untuk melihat profil lembaga, independensinya serta sumber anggarannya dari mana. Dia mengemukakan, untuk lembaga pemantau dalam negeri cukup mendapatkan akreditasi dari KPU daerah, namun jika lembaga pemantau tersebut dari luar negeri, yang memberikan akreditasi adalah KPU.
Menyinggung lembaga survei yang sudah mendaftar, Sofie mengatakan masih belum ada sama sekali. "Sebelumnya memang sudah ada lembaga survei yang melakukan survei terhadap pencalonan dan prediksi raihan suara pada Pilkada mendatang, bahkan juga telah dipublikasikan ke media, namun lembaga survei tesrebut masih belum mendaftar ke KPU," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pendaftaran untuk lembaga survei maupun pemantau Pilkada masih terbuka hingga November mendatang. "Adanya lembaga pemantau atau survei tersebut merupakan bentuk partisipasi sekaligus perhatian masyarakat pada Pilkada daerah ini," ucap Sofie.
Sementara itu mulai hari ini (Senin, 10/8) hingga 13 Agustus 2015, Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Malang akan melakukan verifikasi faktual ke parpol-parpol di DPP (pusat) yang memberikan rekomendasi sekaligus pengusung pasangan calon.
"Kami akan melakukan verifiaksi ke sejumlah parpol di Jakarta yang mengusung para pasangan calon," kata anggota Panwas Kabupaten Malang George da Silva.
Untuk pasangan calon petahana Rendra Kresna-Sanusi, Panwas akan melakukan verifikasi ke lima parpol, yakni Partai Nasdem, PKB, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar yang diketuai Agung Laksono (Ancol) dan yang diketuai Aburizal Bakrie (Bali).
Selain itu, Panwas juga akan melkaukan verifiaksi ke PDIP sebagai pengusung duo srikandi, yakni pasangan Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi. "Kami nanti juga akan melakukan verifiaksi faktual ke SMAN 1 Jakarta, dimana Dewanti memperoleh ijazah SMA-nya," ujar George.
Goerge mengaku keberangkatannya ke Jakarta bersama Ketua Panwas Kabupaten Malang M Wahyudi hanya untuk mengecek apakah benar parpol yang mengusung para pasangan calon itu memberikan rekomendasinya kepada yang bersangkutan.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Malang periode 2015-2020 yang sudah mendaftar ke KPU dan bakal bertarung dalam Pilkada setempat ada tiga pasangan calon, yakni Rendra Kresna-Sanusi dan Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi yang diusung parpol serta Nurcholis-M Mufidz (perseorangan).