Senin 10 Aug 2015 19:37 WIB

Ajarkan Santri Mental Pengusaha

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat
Foto: foto: damanhuri zuhri/republika
para santri asal Nuu Waar (Papua) yang tengah menimba ilmu di Pesantren Nuu Waar Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pembina Majelis Pimpinan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia Didin Hafidhuddin mengatakan, pesantren harus menekankan mental pengusaha jika ingin mengembangkan pelajaran wirausaha bagi santrinya. Ia meyakini semangat berwirausaha sangat bagus karena sesuai dengan spirit Islam.

Menurutnya, bentuk pendidikan kewirausahaan tersebut tidak melulu soal teknis menjadi pengusaha. Tetapi lebih ditekankan pada aspek mentalitasnya."Jadi wirausaha tidak hanya soal keterampilan tapi semangat kerja keras, berusaha terus dan tidak ingin jadi pegawai. Jadi tidak melulu diberi keterampilan saja," jelasnya saat dihubungi ROL, Ahad (9/8).

Rektor Universitas Ibn Khaldun era 1987-1991 itu mengimbau sebaiknya santri diberikan keterampilan yang menguatkan mentalitas mandiri. Sebagai contohnya misalnya latihan menjalankan usaha, jadi bukan saja soal pemberian materi keterampilan usaha."Kebanyakan kita selalu diberikan keterampian bertani dan cocok tanam tapi jadi bangkrut dan kurang berkembang karena tidak ada mental kerja keras," tuturnya.

Ditambah lagi, ia menilai aspek tidak cepat puas dari santri juga perlu dipupuh sejak dini supaya terus mengembangkan usaha. Dengan adanya sifat tidak cepat puas maka akan selalu berinovasi guna menjaga persaingan denga kompetitor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement