REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Bunga aster (daisy) yang langka sekarang ditetapkan sebagai jenis tanaman asli ke-10 ribu di Australia Barat. Penemuan tersebut menjadikan negara bagian ini sebagai kawasan yang memiliki jenis tanaman paling kaya di dunia.
Bunga tersebut dengan nama latin, Angianthus globuliformis, ditemukan bulan Mei lalu di Wheatbelt, kawasan yang mengelilingi ibu kota Australia Barat, Perth. Proses idenfifikasi yang memerlukan waktu lama guna menentukan apakah bunga tersebut memang adalah bunga daisy yang langka baru diselesaikan pekan ini.
Australia Barat memiliki jumlah tanaman asli paling banyak di Australia, disusul Queensland dimana terdapat sekitar delapan ribu tananam yang sudah berhasil diidentifikasi.
Kurator Kevin Thiele dari WA Herbarium, badan yang bertanggung jawab dalam mengidentifikasi jenis tanaman baru mengatakan penemuan daisy baru ini sangat penting bagi Australia Barat.
"BIla Australia Barat adalah sebuah negara, maka kami adalah negara terkaya ke-20 dunia dalam jumlah tanaman. Bagi para ilmuwan, ini berarti Australia Barat adalah kawasan yang menarik untuk belajar, jadi memahami mengapa ada begitu banyak kekayaan tanaman di Australia Barat menjadi penting sekali," kata Thiele.
"Ini juga berarti kita sebagai ilmuwan, pemerintah dan komunitas memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan berbagai tanaman ini bagi Australia Barat, bagi Australia dan bagi dunia."
"Juga menarik untuk mencari tahu mengapa begitu banyak spesies muncul di daerah tertentu, dan apa yang sebenarnya yang terjadi dalam proses evolusi di Australia Barat sehingga semua ini terjadi."
Thiele mengatakan Australia Barat menjadi salah satu tempat di dunia dimana paling banyak tanaman baru ditemukan karena adanya dua daerah yang memiliki kekayaan tanaman yang besar yaitu Kimberley dan South West.
"Daerah South West disebut sebagai hot spot bagi keanekaragaman hayati dikenal secara internasional karena begitu banyaknya jenis tanaman asli yang ditemukan. Setiap tahunnya kami bisa menemukan 50 jenis tanaman baru, dan masih banyak lagi tanaman yang tidak kami kenal sebelumnya" kata Thiele.