REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sebuah kapal patroli Angkatan Laut Kolombia bergabung dalam operasi kontrapembajakan Uni Eropa (UE) di lepas pantai Somalia.
Kementerian Pertahanan Spanyol yang memimpin pasukan itu, Rabu (12/8) mengatakan kapal patroli "7 de Agosto" bergabung dalam Operasi Atalanta pada Sabtu pekan lalu setelah menjalani sertifikasi tempur dari Angkatan Laut Spanyol di Teluk Cadiz di Spanyol Selatan.
"Pengalaman ini akan menjadi model untuk integrasi masa depan angkatan laut lainnya," tambah kementerian itu.
Pada Mei lalu, Spanyol mengambil alih kepemimpinan dalam Operasi Atalanta yang diluncurkan Uni Eropa pada Desember 2008 untuk melindungi kapal Program Pangan Dunia saat memberikan bantuan pangan bagi pengungsi di Somalia serta memerangi pembajakan di lepas pantai Somalia.
Kekuatan ini khususnya terdiri dari negara-negara anggota Uni Eropa. Norwegia adalah negara pertama non-Uni Eropa yang berkontribusi dalam Operasi Atalanta dengan kapal perangnya pada 2009.
Tahun lalu, Ukraina berkontribusi dengan kapal perangnya. Sedangkan Selandia Baru mengirimkan patroli dan pesawat pengintai maritimnya untuk bergabung dalam operasi tersebut.
Sebuah tim penghubung Angkatan Laut Spanyol akan berada di dalam kapal patroli Angkatan Laut Kolombia yang memiliki awak 65 orang untuk membantu mengkoordinasikan operasi itu.
Para perompak yang beroperasi di pantai Somalia telah meraup jutaan dolar uang tebusan dari pembajakan kapal.
Pada puncak pembajakan di Somalia pada Januari 2011, 736 sandera dan 32 kapal ditahan oleh perompak, menurut European External Action Service (EEAS).
Namun, selama tiga tahun terakhir keamanan untuk kapal dan awak mereka di lepas pantai Somalia telah meningkat secara signifikan tanpa adanya kapal dagang yang dibajak sejak Mei 2012.