Sabtu 15 Aug 2015 02:02 WIB

Polres Serang akan Mediasi dua Kampung yang Bertikai

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Joko Sadewo
Tawuran Massa (ilustrasi)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Tawuran Massa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Untuk meredam pertikian yang terjadi antara kedua kampung di Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kab Serang, Banten, Kapolres Serang Nunung Syaefudin akan memanggil kedua kubu untuk mediasi di Mapolres Serang.  

"Kami akan panggil perwakilan kedua kubu ke Mapolres Serang untuk diadakan mediasi," kata Kapolsek AKBP Nunung Sayefudin, Jumat (14/8).

Ia juga mengungkapkan akan mencari jalan keluar agar tak ada lagi bentrokan antar kampung di Desa pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten ini. "Kami juga akan mengundang pjs bupati Serang agar untuk menyelesaikan kasus pilkades ini," ungkapnya.

Bentrok antar kampung di Desa Pejaten ini sendiri diduga dipicu akibat pemilihan kepala desa. Pada pilkades ini, diduga terjadi kecurangan saat pembagian surat suara oleh panitia. Yang menguntungkan  calon dari Kampung Pengarengan. Hingga akhirnya warga Kampung Kejayan, tidak terima karena calon kepala desa dari kampung tersebut kalah dari Kampung Pengarengan.

Warga setempat Ahmad Rofei mengungkapkan, tawuran bermula usai seremoni pelantikan kepala desa terpilih di Kantor Kecamatan Kramatwatu sekitar pukul 17.00 WIB. Dua jam kemudian, massa dari Kampung Kejayan mulai memblokade jalan.

Blokade tersebut membuat warga Kampung Pangarengan yang hendak menuju lokasi pengajian massal yang melewati Kampung Kejayan tidak bisa lewat. “Orang Kejayan nggak terima kalau yang menang orang sini,” katanya.

Sementara itu terkait jumlah korban pertikian dua kampung  kapolres serang menyangkal adanya korban, meski di ketahui satu korban terkena bacok di bagian punggung yang diketahui bernama Opan dari pihak warga kejaten Kapolres serang

 

Kondisi terakhir, suasana desa sudah mulai kondusif, namum sebanyak 300 personil polisi masih disiagakan di dua kampung yg bertikai untuk berjaga-jaga, khawatir bentrok susulan akan terjadi kembali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement