REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) segera dikerjakan dan tidak hanya dibahas-bahas saja dalam rapat.
"Sudah 3-4 kali kita bicara LRT, semoga hari ini tuntas dan segera dikerjakan," kata Prresiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas membahas LRT di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (18/8).
Presiden menyebutkan rencana proyek LRT untuk DKI Jakarta, Jabodetabek dan Palembang sebenarnya sudah matang.
"Sebetulnya sudah matang tetapi ini supaya ada sinkronisasi antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat, sore ini akan dituntaskan dan tak ada rapat lagi. Semoga tuntas dan segera dikerjakan," katanya.
Tampak hadir mengikuti rapat itu antara lain Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang ditanya sebelum mengikuti rapat, menyebutkan proyek tersebut harus dilelang.
"Tidak boleh ditunjuk langsung, sehingga mungkin pembangunannya akan mulai tahun depan, proses lelang butuh waktu kan," katanya.
Ia menyebutkan saat ini juga ada koridor VII LRT yang belum disiapkan desainnya yaitu koridor yang masuk ke bandara.
"Mudah-mudahan dua koridor bisa dikerjakan awal tahun, saya juga tidak mau sekedar groundbreaking terus berhenti," katanya.
LRT merupakan sistem kereta api penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus.