Rabu 26 Aug 2015 08:00 WIB

Jumat, Jokowi Hadiri Kongres Sungai Indonesia

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Erik Purnama Putra
 Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).   (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Kongres Sungai Indonesia (KSI) yang berlangsung di Banjarnegara dan menjadi bagian dari kegiatan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) II, akan menjadi ajang yang cukup prestisius. Kongres ini, awalnya direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo. Namun ada mendadak, pembukaan KSI akan dibuka Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

Meski demikian, Jokowi tidak kemudian membatalkan kehadirannya di Banjarnegara. "Bapak Presiden akan tetap menghadiri KSI, namun rencananya baru bisa datang ke Banjarnegara pada Jumat (28/8)," jelas Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo, Selasa (25/8). Acara KSI akan digelas di dua tempat, yakni di Balai Budaya Selamanik dan Hotel Suryayudha Banjarnegara.

Menurut dia, forum KSI yang juga akan dihadiri beberapa menteri tersebut, akan membahas berbagai permasalahan tentang sungai di Indonesia, baik dari sisi buruknya maupun sisi baiknya. Termasuk sungai-sungai yang kini telah masuk pada tahapan kritis, karena kondisi Daerah Aliran Sungai-nya yang buruk.

Wakil Bupati Hadi Supeno menambahkan, dalam acara KSI tersebut, Menko PMK Puan Maharani juga akan menjadi pembicara kunci. "Ada 38 perwakilan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) yang akan mengikuti kongres tersebut. Disamping juga para pakar hidrologi dari berbagai perguruan tinggi," jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan yang menjadi dasar terpilihnya Banjarnegara menjadi tuan rumah KSI yang baru pertama kali diadakan ersebut. "Penyelenggaraan KSI ini, berawal dari perbincangan tak resmi dalam sebuah acara di rumah dinas Gubernur Jateng di Semarang. Dalam pembicaraan itulah, kemudian muncul ide untuk menyelenggarakan KSI yang bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Serayu Banjarnegara," jelasnya.  

Dia menyatakan, melalui forum tersebut akan dihasilkan rekomendasi untuk mengembalikan kedaulatan air, sungai dan pengairan, sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan.

"KSI dirancang sebagai sarana musyawarah para pemangku sungai di Indonesia. Isu utama yang dijadikan tema kongres adalah sungai sebagai pusat peradaban bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bersama," ujarnya.

Mengenai kehadirin Presiden dan Menko PMK di Banjarnegara, Wabup menyatakan, selain menghadiri KSI, juga akan meresmikan keberadaan hunian tetap bagi korban longsor Banjarnegara pada akhir tahun 2014 lalu.

Pada Rabu (25/8), sesuai membuka KSI, Menko PMK Puan Maharani akan meresmikan hunian tetap di lahan relokasi Desa Pandansari, Kecamatan Wanayasa. Hunian ini dibangun dari dana CSR Bank BRI.

Demikian juga, saat Presiden Jokowi hadir, tidak hanya akan menghadiri KSI. "Presiden juga akan menyerahkan sertifikat rumah dan tanah bagi korban longsor dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar," kata Hadi Supeno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement