Ahad 30 Aug 2015 07:49 WIB

Bersiap! Puncak Elnino Terjadi September-Oktober

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
EL Nino
Foto: Antara
EL Nino

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Center for International Forestry Research (CIFOR) mengingatkan segenap pemerintah daerah (pemda) untuk bersiap menghadapi elnino yang puncaknya akan terjadi September-Oktober mendatang.

Ilmuwan CIFOR, Hery Purnomo mengatakan sejumlah daerah rawan kebakaran hutan, seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan harus menghindari pembakaran lahan.

"Pemda harus 'zero tolerance' menindak pihak yang menggunakan api untuk persiapan lahan," kata Hery dalam sebuah diskusi bersama awak media di Bogor, belum lama ini.

Hery memaparkan bahwa elnino berdampak pada kekeringan akibat meningkatnya suhu di Samudera Pasifik. Ini kemudian menarik uap air dari Indonesia, sehingga air tersebut turun berupa hujan di Pasifik dan Amerika Latin.

"September-Oktober adalah puncaknya," tambahnya.

Hery memberikan empat langkah yang perlu dilakukan pemda menghadapi elnino. Pertama, menyiapkan tim terpadu penanggulangan akibat kebakaran. Kedua, bekerja sama dengan TNI sebagai solusi jangka pendek untuk memadamkan api.

Ketiga, memboikot para pemilik sawit dan sawit yang diproduksi dari hasil pembakaran lahan. Keempat, melarang total penggunaan api untuk lahan pertanian sebab sekecil apapun penggunaan api untuk persiapan lahan akan berakibat fatal jika dilakukan pada puncak elnino.

Beberapa daerah di Indonesia selama ini selalu menjadi sorotan dunia karena masalah kebakaran hutan yang terjadi berulang setiap tahunnya. Asap kebakaran hutan di Riau biasanya berdampak ke Singapura, sementara Sumatera Selatan berembus ke Malaysia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement