Senin 31 Aug 2015 22:50 WIB

Kasus Cessie, PDIP: Mestinya Kejagung Sasar Mantan Kepala BPPN

Trimedya Panjaitan
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Trimedya Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan mengatakan semua proses  penjualan piutang (Cessie) di BPPN pada 2003 lalu sudah selesai.

Meski demikian, menurutnya jika memang ada proses penyidikan kasus Cessie BPPN, maka tidak masalah untuk diusut oleh Kejaksaan Agung.

Namun Ketua DPP PDIP itu menegaskan bahwa tidak ada hubungannya jika pihak kejagung melakukan pemeriksaan terhadap mantan Presiden Megawati Soekarnoputri lantaran saat itu menerbitkan keppres pembentukan BPPN, serta proses penjualan aset BPPN.

"Tidak ada kaitannya dengan ibu Mega, kalau dalam sistem hukum kita yang seharusnya dimintai keterangan kepala BPPN dong, kan ada beberapa dan berganti-ganti ketika itu," ujarnya.

Ia Menambahkan, seharusnya dalam kasus ini yang perlu dipertanyakan soal pimpinan DPR Setya Novanto memanggil Jaksa Agung HM Prasetyo.

"Tanya Novanto saja kenapa dia manggil Jaksa Agung, ya nanti dalam Raker kita akan pertanyakan pemanggilan itu," ujarnya.

Seperti diketahui, penanganan penyidikan yang tengah dilakukan oleh Kejaksaan Agung terhadap kasus penjualan piutang (cessie) di BPPN 2003 semakin menjadi perhatian publik. Sebab, kasus itu terjadi pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) ketika ingin mengembalikan kondisi APBN pasca dihantam krisis monter 1998.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement