Selasa 01 Sep 2015 15:58 WIB

Identitas TKI Sukabumi yang Tewas di Mesir Ditelusuri

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
 Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dipulangkan dari Kuala Lumpur, Malaysia tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/12).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dipulangkan dari Kuala Lumpur, Malaysia tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/12). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat menelusuri informasi tenaga kerja wanita (TKW) kelahiran Sukabumi, Iis Sophia Junaedi (35 tahun) yang meninggal dunia di Kairo, Mesir. Namun, penelusuran terkendala dengan ketiadaan alamat jelas TKW tersebut di Sukabumi.

Iis diberitakan meninggal dunia pada Ahad (30/8) di sebuah rumah sakit di Mesir. Sebelum meninggal, Iis ditelantarkan di lantai dasar gedung konsuler KBRI Cairo oleh pengemudi mobil diduga warga negera Mesir dan seorang wanita diduga WNI.

TKW yang tiba di Mesir pada awal Agustus 2015 ini meninggal dunia disebabkan indikasi gagal ginjal. "Hingga kini hanya informasi dari paspor yang menyebutkan Iis lahir di Sukabumi," ujar Ketua SBMI Jabar Jejen Nurjanah kepada ROL, Selasa (1/9).

Sementara menyangkut alamat TKW tersebut belum ada informasi yang jelas.Oleh karena itu kata Jejen, ia meminta KBRI bisa memberikan alamat yang jelas agar mudah melakukan penelurusan ke keluarga. Terlebih, wilayah Sukabumi cukup luas yang terdiri atas 47 kecamatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Aam Ammar Halim mengatakan, pihaknya hingga kini belum menerima laporan adanya TKW asal Sukabumi yang meninggal di Mesir. "Kita masih melakukan penelusuran terkait informasi tersebut," cetus dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement