Rabu 02 Sep 2015 00:15 WIB
Capim KPK

Muhammadiyah: Hasil Seleksi Capim KPK Mengecewakan

Rep: Marniati/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Destry Damayanti (ketiga kiri) di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (24/8).
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Destry Damayanti (ketiga kiri) di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan pusat pemuda Muhammadiyah menilai hasil seleksi Panitia Seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK sangat mengecewakan. Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan beberapa nama yang dianggap lemah dan bisa bermasalah dikemudian hari masih dipilih oleh pansel.

"Misalnya mereka yang memiliki perspektif agar KPK fokus pada pencegahan. Sedangkan polisi dan jaksa penindakan, padahal nama KPK saja pakai pemberantasan bukan pencegahan,"ujar Dahnil kepada Republika, Selasa (1/9).

Ia menjelaskan, perspektif seperti ini akan berbahaya dan dinilai sebagai usaha untuk mengkebiri peran KPK.  Termasuk beberapa sosok yang berpotensi bukan memperkuat KPK tetapi justru melemahkan KPK.

Ia melanjutkan, pembagian bidang pencegahan,  penindakan, manajemen,  supervisi, koordinasi, dan monitoring juga tidak tepat. Ini dikarenakan terdapat dua nama lain, yakni Busyro Muqodass dan Robby Arya Brata yang sudah lolos proses seleksi.

Kedua nama ini akan ditempatkan dimana. Mengingat keduanya lolos di tahap seleksi denga timsel yang berbeda. Ia berharap  DPR bisa terbuka dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang sudah dilakukan oleh Pansel KPK dengan tidak memilih mereka yang berpotensi bermasalah. Ia percaya masih banyak anggota komisi III DPR yang berkomitmen terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement