REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga mulai cemas dan khawatir dengan banyaknya tingkat kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung, akhir-akhir ini. Aparat polresta gencar turun ke bawah, untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas, terutama pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Kasubbag Humas Polresta Bandar Lampung, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Titin Maezunah, mengakui tindak kriminalitas terjadi peningkatan, beberapa tahun terakhir. "Ada peningkatan," katanya, Rabu (2/8).
Menurut dia, tindak kriminalitas tertinggi yakni pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), dan curanmor. Khusus curanmor, kata dia, belakangan sangat merajalela.
Polresta Bandar Lampung sudah membentuk tim dan menyiagakan petugas di lapangan. Tim Sabhara turun melakukan upaya preventif, tim Satreskrim melakukan upaya respresif dengan membina masyarakat melalui kamtibmas dan melakukan patroli siang dan malam hari.
Ia mengatakan, kasus curanmor menjadi perhatian polresta. Pihaknya terus meningkatkan pengamanan untuk mencegah dan menekan angka kriminalitas di masyarakat.
Pada Kamis (27/8) malam lalu, Jefry Saputra (22 tahun) tewas ditembak begal, saat mengejar pelaku yang mencuri motornya saat parkir di Jalan Teuku Umar Kedaton Bandar Lampung. Selang tiga hari, tim Resmob Polda dan Polresta berhasil menciduk komplotan pelaku di rumahnya, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur.
Eksekutor penembak polisi dari Satbrimobda Lampung ini, Romadon, berhasil dilumpuhkan dengan timah panas polisi saat penggerebekan di rumahnya, Ahad (30/8) pagi. Tersangka tewas setelah melakukan upaya perlawanan kepada petugas.