REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membuka kompetisi sepak bola usia bawah 17 tahun, Liga Santri Nusantara 2015 di Stadion Singaperbangsa Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Ahad (7/9).
Menpora menandai pembukaan kompetisi para santri itu dengan melesakkan tendangan penalti ke gawang yang dijaga selebritas Ben Kasyafani.
"Dengan Liga Santri Nusantara ini diharapkan muncul bibit (pesepakbola) yang memiliki kekuatan besar," kata Menteri.
Ia menyatakan Liga Santri Nusantara tahun ini digelar sebagai tindak lanjut kerja sama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Ketua Liga Santri Nusantara Dody Iswandi mengatakan, kompetisi sepak bola yang baru digelar tahun ini diikuti 192 tim. Seluruh tim itu berasal dari pondok pesantren, terbagi dalam 16 zona.
Menurut dia, untuk tahun pertama Liga Santri Nusantara hanya diikuti 192 pondok pesantren dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Lampung.
"Liga Santri Nusantara tahun depan diharapkan bisa diikuti tim sepak bola pesantren dari seluruh provinsi," katanya.
Dalam Liga Santri Nusantara 2015, sebanyak 192 tim memperebutkan hadiah dan tropi dari Menpora. Tim juara pertama akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp100 juta, juara kedua Rp75 juta dan ketiga Rp50 juta.
"Panitia penyelenggara memberlakukan beberapa peraturan untuk masing-masing tim, di antaranya usia pemain maksimal 17 tahun," kata Dody.
Pertandingan pembuka Liga Santri Nusantara 2015 ialah tim sepak bola Pondok Pesantren Nurul Aitam Karawang menghadapi Pondok Pesantren Darul Ulum Purwakarta, di Stadion SIngaperbangsa Karawang.