Senin 07 Sep 2015 06:14 WIB

Harga Sapi Kurban Merangkak Naik

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Hewan kurban (ilustrasi).
Foto: Antara/M Luthfi Rahman
Hewan kurban (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -– Kendati perayaan Hari Raya Idul Kurban 1436 H masih dua setengah pekan lagi, harga sapi pejantan potong mulai merangkak naik. Kenaikan harga merambat sejak sebulan lalu.

Menurut pedagang ternak sapia maupun blantik, kenaikan harga rata-rata Rp 5 juta per ekor. Kendati mengalami kenaikan, pembelian hewan kurban masih terasa sepi. Hanya beberapa pengurus masjid yang beli. Jika ada yang beli, pemeliharaan dititipkan pihak blantik hingga hari H kurban.

Kenaikan harga sapi potong terjadi di Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten. Kenaikan harga dipicu menyusul meningkatnya permintaan sapi potong untuk kebutuhan daging saat Idul Adha. Rata-rata yang beli hewan untuk disembelih untuk kurban. Jarang pembeli untuk dipelihara sendiri dalam rangka penggemukan ternak.

Salah satu pedagang dan peternak sapi, Sudarmanto (55) warga Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, mengatakan, setelah perayaan lebaran lalu, harga sapi potong sudah mengalami kenaikan.

Dulu, harga sapi jenis metal masih Rp 15 juta untuk sapi potong dengan berat di atas 500 Kg. Awal Agustus sudah naik rata-rata menjadi Rp 17 juta, atau naik Rp 2 juta perekor. Kini, sudah naik sekitar Rp 5 juta per ekor. Sedang sapi super harga Rp 20 juta dan naik Rp 5 juta menjadi Rp 25 juta.

Sriwidodo (65), pedagang sapi di Pasar Plembon, Klaten, menambahkan, harga sapi potong naik. Ini, menurutnya, disebabkan karena banyaknya permintaan dari pembeli menjelang Idul Adha, akhir September nanti.

Biasanya, yang beli sapi potong itu sebulan sebelum Idul Adha. Karena pembeli biasanya menyiasati membeli hewan kurban lebih awal, agar tidak perlu lagi membeli dengan harga yang relatif cukup mahal. Namun, ada yang membeli kurang sepekan jelang hari kurban. Mungkin, mereka menunggu patungan peserta kurban lain.

Petugas Teknis Peternakan Kecamatan Prambanan, Margito, mengatakan, harga sapi jantan mengalami kenaikan antara 10 persen sampai 20 persen. Kenaikkan harga rata-rata dialami untuk semua jenis sapi. Kenaikan harga sapi jantan, karena mendekati momen hari kurban. Ia memprediksi kenaikkan harga akan terus terjadi hingga mendekati hari H kurban.

Kenaikkan harga sapi potong, menurutnya, karena mendekati momen Hari Raya Idul Adha. Ia memprediksi kenaikan harga akan terus terjadi hingga mendekati hari H pada akhir September mendatang.

''Kemungkinan mendekati hari H perayaan kurban awal bulan depan harga sapi jantan bisa meningkat sampai 50 persen,'' katanya.

Kenaikan harga juga terjadi pada kambing. Kenaikan harga untuk kambing jantan berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu per ekor. Saat ini harga kambing jantan sudah menembus Rp 2 juta per ekor.

Selain peningkatan harga sapi dan kambing, kenaikan juga terjadi pada permintaan kedua jenis hewan tersebut. Rata-rata permintaan konsumen naik 10 persen setiap hari pasaran Pon dan Legi.

Di Pasar Hewan Prambanan Klaten, sapi yang masuk berkisar antara 200 ekor sampai 250 ekor saat pasaran Pon. Sedangkan saat pasaran Legi sampai 300 ekor sapi. Sedang untuk kambing sekitar 100 ekor saat hari pasaran Pon dan Legi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement