Selasa 08 Sep 2015 03:48 WIB

Pemerintah Perlu Optimalkan Peran Ekonomi Kerakyatan

Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (11/1). Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,8%-6,2% pada 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,7%.
Foto: Republika/Prayogi
Pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (11/1). Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi dapat menyentuh angka 5,8%-6,2% pada 2014, lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 5,7%.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah perlu mengoptimalkan peran sektor ekonomi kerakyatan untuk memulihkan tren pelambatan perekonomian nasional.

"Saya kira untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong adalah peran ekonomi rakyat," kata pengamat ekonomi UGM, Revrisond Baswir, Senin (7/9).

Menurut Revrisond, selain sebagai penopang langsung perekonomian masyarakat di lapisan bawah, ekonomi kerakyatan yang diwujudkan melalui usaha kecil menengah (UKM) memiliki risiko kerugian lebih kecil dibanding sektor usaha lainnya.

"Karena mereka usaha kecil, dampak atau risiko yang ditimbulkan ketika terjadi kemacetan tidak akan terlalu besar," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah perlu merealisasikan upaya untuk meningkatkan insentif bagi sektor usaha kecil menengah melalui pemberian pinjaman modal dengan bunga yang murah.

Untuk merealisasikannya, ia mengatakan, sektor perbankan di daerah juga perlu mendukung dengan mempermudah akses permodalan melalui prosedur yang mudah.

"Bahkan Perbankan juga seharusnya bersedia memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas UKM," kata dia.

Meski terdapat tren pelambatan ekonomi yang disertai dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), ia optimistis, dengan mengoptimalkan peran ekonomi rakyat, pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat diupayakan meningkat antara level 4,8 persen - 5,2 persen.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement