Selasa 08 Sep 2015 13:31 WIB
Ahok Larang Potong Kurban selain di RPH

Alasan Ahok Larang Hewan Kurban Dipotong Sembarangan

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Larangan berjualan hewan kurban di jalur hijau, trotoar, taman kota, dan fasilitas umum di DKI Jakarta.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Larangan berjualan hewan kurban di jalur hijau, trotoar, taman kota, dan fasilitas umum di DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta pemotongan hewan kurban dilaksanakan di rumah pemotongan hewan. Ahok mengaku instruksinya itu bukan karena dirinya anti-Islam.

"Orang menghubungkan ini sudah tradisi di Islam, saya bukan anti-Islamnya. Saya mau tanya di Arab Saudi, itu potong hewannya masih sembarangan nggak?" katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).

Mantan politikus Partai Gerindra tersebut menjelaskan, kebijakan itu diinstruksikannya memiliki tujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Sebab, darah hewan kurban yang dipotong sembarangan di tanah dapat menimbulkan spora yang berbahaya bagi kesehatan.

Seiring perkembangan teknologi kesehatan, kata dia, akhirnya diketahui spora berbahaya tersebut dapat menimbulkan penyakit mematikan. Spora dari darah hewan kurban dapat hidup dan berkembang biak. Ini yang disebutnya membahayakan jika hewan kurban dipotong sembarangan di tempat umum.

Karena itu, ia juga mendorong pemotongan tidak dilakukan di sekolah-sekolah dengan alasan yang sama. Apalagi, lingkungan sekolah merupakan tempat ramai yang juga digunakan anak-anak bermain.

Tak hanya pemotongan, Ahok juga melarang penjualan hewan kurban di trotoar dan tempat umum. Sebab, ia tidak ingin keberadaan penjual hewan kurban di pinggir jalan membuat pejalan kaki di trotoar tidak nyaman. Peraturan ini sudah dituangkannya dalam Instruksi Gubernur Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pengendalian, Penampungan, dan Pemotongan Hewan.

Jika masih ada pedagang yang nekat berjualan di trotoar, pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan tegas. "Kita akan tertibkan, tertibkan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement