REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, berdasarkan hasil survei di 33 provinsi di Indonesia, publik mendukung keputusan Partai Amanat Nasional bergabung dengan pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan, sebanyak 66,64 persen responden menyatakan mendukung langkah PAN bergabung dengan pemerintah," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (8/9).
Rully melanjutkan sebanyak 24,95 persen responden menyatakan tidak mendukung dan 8,41 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Sementara bila dikaitkan dengan jenis kelamin, sebanyak lebih dari 60 persen baik lelaki maupun perempuan menyatakan setuju dengan langkah PAN, di mana 67,36 persen dukungan dari pria dan 65,93 persen dari wanita.
Berdasarkan tingkat pendapatan, sebanyak 71,25 persen kalangan menengah ke bawah, 72,35 persen kalangan menengah serta 61,93 persen setuju kebijakan PAN ikut dengan pemerintah.
Begitu pula halnya bila dibandingkan dengan tingkat pendidikan. 70,64 persen masyarakat berpendidikan SMP ke bawah, 66,74 persen warga berpendidikan SMA ke bawah serta 65 persen penduduk yang pernah kuliah menyatakan setuju dengan langkah PAN.
Terkait survei ini, LSI Denny JA melakukan pengumpulan data pada 4-6 September 2015 di 33 provinsi di Indonesia dengan jumlah responden 600 orang. Metode pengumpulan sampel adalah multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih empat persen.
Setelah itu dilakukan riset kualitatif dengan metode wawancara, analisis media dan focus group discussion di enam ibu kota provinsi terbesar Indonesia, diantaranya Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar.
Sebelumnya pada Rabu (2/9), PAN menyatakan resmi bergabung dengan pemerintah setelah partai tersebut difasilitasi oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto untuk bertemu Presiden Jokowi.
Hal itu ditandai dengan datangnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan didampingi Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir dan Sekjen PAN Eddy Soeparno dengan difasilitasi oleh Wiranto menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
"Kami sepakat bulat menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah menyukseskan seluruh program pemerintah untuk kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI," kata Zulkifli Hasan ketika itu.
Tetapi dalam keterangannya kepada presidium Koalisi Merah Putih pada sebuah pertemuan, Zulkifli menjelaskan bahwa PAN tidak pernah menyatakan keluar dari KMP atau masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat.
Zulkifli menjelaskan PAN hanya menyatakan bergabung dengan pemerintah. "PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah, jadi tidak ada pernyataan kami keluar KMP atau masuk KIH. KMP-KIH sudah tidak relevan lagi," ujarnya.