Selasa 08 Sep 2015 20:55 WIB

Harga Daging Ayam dan Sapi Masih Mahal

Rep: C10 / Red: Djibril Muhammad
Pedagang daging ayam menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senen (18/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang daging ayam menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senen (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Di sejumlah pasar induk di Priangan Timur harga daging ayam dan sapi masih tetap mahal. Sebab jelang hari raya Idul Adha harga bahan pokok akan naik perlahan termasuk daging. Sementara di tengah kondisi perekonomian yang kurang stabil daya masyarakat terus menurun.

Kepala UPTD Pasar Induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut, Dayat mengatakan, harga bahan pokok masih belum nampak ada kenaikan. Namun, yang dirasakan cukup mahal saat ini harga cabai, daging ayam dan sapi. Memang tidak terjadi kelangkaan daging ayam dan sapi, tapi harganya memang masih tinggi.

"Apalagi jelang hari raya Idul Adha pasti harga sembako akan perlahan naik termasuk daging," kata Dayat kepada Republika.co.id, Selasa (8/9).

Di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga cabai, daging ayam dan sapi juga masih mahal. Kepala Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Dodi Indra mengatakan, berdasarkan hasil monitoring harga awal pekan, harga daging ayam Rp 34 ribu (per kg) dan daging sapi Rp 105 ribu (per kg).

Kemudian, harga cabai rawit melambung hingga kisaran harga Rp 40 ribu sampai 50 ribu (per kg). Diantaranya, harga cabai rawit japlak merah Rp 52 ribu (per kg), japlak hijau Rp 40 ribu (per kg), cabai rawit bungbulang Rp 50 ribu (per kg) dan cabai rawit domba Rp 60 ribu (per kg).

Begitu pula di Pasar Induk Guntur Garut, harga cabai rawit merah jatuh dikisaran Rp 45 ribu dan cabai rawit hijau Rp 60 ribu (per kg). Kemudian, harga daging ayam Rp 30 ribu. Daging sapi Rp 110 ribu (per kg).

 

Sementara, harga daging ayam dan daging sapi di Ciamis lebih mahal lagi. Kepala UPTD Pasar Ciamis, Toto Warto Heryanto mengatakan, berdasarkan hasil monitoring harga awal pekan. Harga daging ayam jatuh di kisaran Rp 37 ribu (per kg) dan daging sapi tertinggi masih Rp 120 ribu (per kg).

"Penyebab harga daging ayam mahal karena harga pakan ayam juga mahal," ujar Toto.

Toto menjelaskan, mahalnya harga pakan ayam diakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah. Sehingga pengaruhnya terhadap pakan ayam menjadi mahal.

Jika biaya produksi mahal, tentu harga jual barangnya akan ikut mahal. Namun, untuk harga bahan pokok yang lain, dikatakan Toto, di pasar Ciamis masih belum ada kenaikan. Biasanya sepekan sebelum hari raya Idul Adha baru mulai naik.

Sebelumnya, Peternak Sapi dan Ayam Cibalong Kabupaten Tasikmalaya, Ade Memed mengatakan, saat ini biaya pakan untuk sapi dan ayam sama-sama mahal.

Hampir semua peternak merasakan sulitnya mencari pakan untuk sapi. Sebab di musim kemarau ini banyak lahan kekeringan, akibatnya para peternak tidak bisa mendapatkan rumput yang cukup untuk pakan sapi-sapi mereka.

Sebagai jalan keluaranya, para peternak sapi membeli singkong dan dedak untuk pakan sapi. Meski harganya lebih mahal dibanding rumput.

Selain itu, Ade juga mengungkapkan, harga pakan ayam saat ini sedang mahal. Biasanya ia membeli pakan ayam satu karung besar Rp 250 ribu dan paling mahal hanya Rp 300 ribu. Saat ini harga pakan ayam satu karung besar bisa mencapai Rp 400 ribu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement