REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) menilai wajar adanya pandangan publik bergabungnya PAN ke pemerintah tidak murni ketulusan.
Sebab, PAN sebagai partai politik. Namun, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menegaskan, bergabungnya PAN ke pemerintah tanpa syarat apapun.
"Kita bergabung ke pemerintah tanpa syarat apapun, tidak ada deal-deal apapun," tegasnya pada Republika, Selasa (8/9).
Menurutnya, sejak awal kepengurusan PAN yang baru, langkah PAN ingin agar politik tidak gaduh. Hal ini dibutuhkan agar tidak ada kegaduhan dalam rangka pemerintah ingin menguatkan kembali perekonomian nasional.
Sebab, kondisi ekonomi Indonesia saat ini dinilai dalam ancaman krisis. Mau tidak mau, imbuh dia, semua elemen harus bersatu dan mengajukan strategi solusi. Bukan justru menjadi terkotak-kotak dalam koalisi.
Hal inilah yang juga disampaikan oleh pendiri PAN, Amien Rais. Eddy menambahkan, sudah tidak relevan lagi keberadaan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam menghadapi ancaman krisis ekonomi nasional. Semua harus bersatu membantu pemerintah.
"Kita harus berbagi tanggungjawab, dan harus punya andil untuk menyelesaikan masalah ini," ucapnya.
Menurutnya, hasil survei LSI membuktikan representasi dari rakyat yang ingin tidak adanya kegaduhan di politik nasional. PAN akan memberikan bukti itu. PAN menjamin tidak ada pemikiran pragmatisme jangka pendek atas keputusan-keputusan penting yang diambilnya.
Menurut Eddy, partai berlambang matahari terbit ini akan menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan atau kelompok. "Kita tidak lagi bicara KMP-KIH, mari semua bergabung membantu pemerintah," tegasnya.