REPUBLIKA.CO.ID, Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammed bin Salman mengatakan, tentara Emirat dan Bahrain yang terbunuh di Yaman akan diperlakukan sebagai warga Saudi, baik secara materil maupun moril.
Mohammed bersumpah darah tentara tersebut tidak akan terbuang percuma. Koalisi Saudi, kata dia, juga akan melanjutkan operasi untuk mengalahkan pemberontak Houthi.
Pada Jumat pekan lalu, milisi Syiah Houthi melepaskan misil balistik ke depot senjata di Provinsi Ma'rib dan menewaskan sedikitnya 60 tentara Negara Teluk.
Aljazirah melaporkan, Koalisi Saudi kini telah menempatkan 10 ribu personel pasukan di Yaman.
Adapun kontingen Qatar kedua akan tiba di Yaman lewat perbatasan dengan Saudi, Al-Wadee. Koalisi juga telah menambah peralatan tempur mereka dengan 30 helikopter apache, roket peluncur, dan kendaraan bersenjata.
Sumber dekat militer Qatar mengatakan, Doha mengirimkan infantri mekanik dan kendaraan bersenjata. Adapun Sudan berkomitmen mengirimkan 6.000 personel pasukan.
Koalisi Saudi melancarkan serangan ke pemberontak Houthi sejak 26 Maret lalu. Saudi meminta Houthi menurunkan senjata dan mengembalikan kekuasaan ke Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi.