REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo-357 yang membawa 107 prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIIIH/Unifil Lebanon singgah di Pelabuhan Cochin, India.
"Pelabuhan Cochin merupakan pelabuhan singgah pertama sebelum menuju ke Lebanon. Kedatangan duta Indonesia di India pada Selasa (8/9) itu disambut meriah," kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan resmi di Surabaya, Kamis (10/9).
Informasi yang diterima dari Penerangan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-H/UNIFIL-2015 menyatakan KRI Bung Tomo 357 melaksanakan persiapan akhir di Pelabuhan Belawan, lalu bergerak menelusuri perairan Selat Malaka.
Setelah dari Selat Malaka sampai dengan ujung barat batas wilayah teritorial Indonesia, KRI Bung Tomo memasuki Samudera Hindia dengan kedalaman laut yang mencapai ribuan meter.
Alur pelayaran internasional di Selat Malaka sampai dengan perairan Sri Lanka merupakan alur pelayaran padat yang dilewati kapal-kapal berukuran besar yang berlayar mengangkut berbagai komoditas lintas benua.
Setiap saat di sepanjang pelayaran, Komandan KRI Bung Tomo 357 selaku Komandan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII H Unifil, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan selalu memimpin langsung berbagai latihan untuk meningkatkan profesionalisme prajuritnya sekaligus mengetahui kesiapan teknis berbagai peralatan yang ada di kapal.
"Latihan adalah ibarat napas kita, hanya oleh prajurit yang profesional, terlatih dan memiliki kompetensi tinggi, kapal perang ini harus diawaki karena itu saya akan konsisten memimpin latihan," kata Kolonel Yayan Sofiyan.
Dengan demikian, sepulang dari misi perdamaian itu, maka tercetak sejumlah kader pelaut dengan kompetensi tinggi dalam penguasaan teknis kapal perang jenis MRLF (Multi Role Light Frigate), mampu memahami taktik peperangan bawah air (under water warfare), peperangan permukaan (surface warfare) dan peperangan anti-udara (anti-air warfare).