REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar turut berduka cita atas musibah runtuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan hingga 107 orang, dua di antaranya merupakan WNI.
Meski begitu, Deddy mengimbau agar keluarga yang ditinggalkan dapat berlapang dada karena para korban meninggal dalam keadaan terbaik.
"Selamat jalan syuhada (orang yang mati syahid)," ungkap Deddy saat ditemui di Monumen Perjuangan Jawa Barat (Monpera) pada Sabtu (12/9) malam.
Deddy mengatakan ajal merupakan satu hal yang tidak dapat diketahui kapan akan datang. Selain itu, kematian bagi manusia, lanjut Deddy, merupakan satu hal yang kedatangannya pun tidak bisa ditunda.
Akan tetapi, Deddy melihat para korban crane, termasuk warga Kabupaten Bandung Barat Iti Rasti Darmin, meninggal dalam kondisi terbaik.
Oleh karena itu, meski merasa sedih, Deddy juga mengimbau agar para keluarga yang ditinggalkan dapat berapang dada karena korban crane runtuh tewas saat menunaikan ibadah haji.
"Saya turut berbelasungkawa, tapi berbahagialah keluarga karena beliau meninggal di waktu yang terbaik, temoat terbaik, saat menjalankan ibadah terbaik," lanjut Deddy.
Oleh karena itu, Deddy melihat para korban yang tewas dalam kecelakaan crane di Masjidil Haram dapat dikategorikan sebagai syuhada.
Deddy juga berharap yang terbaik bagi para keluarga yang ditinggalkan, termasuk dua WNI yang salah satunya merupakan warga Kabupaten Bandung Barat.
Sejauh ini, diketahui kecelakaan crane runtuh menewaskan 107 orang dan ratusan lainnya luka-luka. Diberitakan dua WNI turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan tersebut di mana 34 WNI lainnya mengalami luka-luka. C01 (Adys)