REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tokoh agama Din Syamsudin menekankan pentingnya dialog of action atau dialog dengan tindakan dibandingkan sekedar dialog antar agama saja. Hal itu dikatakannya saat mengisi seminar tentang dialog antar agama untuk kesejahteraan anak di Jakarta pada Senin, (14/8).
Din menyambut baik berbagai dialog antar agama yang dilakukan. Namun ia sempat dikomentari perihal masih banyaknya konflik berlandaskan agama walau sudah ada dialog antar agama. Sehingga ia lebih menekankan pada dialog of action yang mengedepankan tindakan dibanding sekedar dialog.
"Ini sebagai bentuk baru dialog yang ada actionnya daripada sekedar dialog antar agama saja," ujarnya.
Din mengatakan berbagai kolaborasi sudah dilakukan berbagai ormas agama yang mengambil tindakan ketimbang dialog saja. Ia mencontohkan sudah ada kerjasama tiga ormas agama berbeda di Yogya dalam hal pelayanan kesehatan.'
"Dalam tanggunglangi korban bencana alam dan korban banjir serta Sinabung itu berbagai ormas agama sudah bekerjasama," ucapnya.
Mantan Ketua Umum MUI itu juga mempercayai peran dialog untuk menyelesaikan masalah. Menurutnya, dialog antar agama tidaklah bermuara kepada penyamaan agama. Malahan, ia merasa tujuannya seharusnya mencari persamaan antar agama."Biarlah tiap agama ada perbedaan secara teologis, tapi carikan persamaan antar agama," ucapnya.
Din menjelaskan kalau titik persamaan agama terletak pada sisi kemanusian atau humanity. Menurutnya, agama itu dari Tuhan untuk manusia dan kemanusian."Persamaan dari agama itu kita sama-sama makhluk ciptaan tuhan," ujarnya.