Selasa 15 Sep 2015 03:00 WIB

Salah Tembak, Aparat Mesir Tewaskan 12 Turis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Aparat keamanan Mesir
Foto: itv.com
Aparat keamanan Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir menewaskan 12 turis asal Meksiko dan Mesir, juga melukai 10 orang lainnya secara tak sengaja, Senin (14/9). Para turis ditembaki ketika sedang melakukan safari.

 

Dalam pernyataan singkat, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan, pasukan keamanan salah menduga turis sebagai teroris. Pasukan gabungan polisi dan militer Mesir mengira konvoi kendaraan turis adalah kelompok militan yang sedang mereka kejar.  

 

Saat itu, pasukan gabungan sedang mengejar teroris di gurun bagian barat Mesir yang berbatasan dengan Libya dalam operasi antiteror saat tengah malam. Konvoi turis yang terdiri dari empat kendaraan itu langsung ditembaki.

Walhasil, dua orang warga Meksiko tewas. "Insiden menewaskan 12 orang dan melukai 10 orang dari Meksiko dan Mesir. Mereka telah dibawa ke rumah sakit," menurut pernyataan singkat otoritas setempat.

 

Menurut kementerian, otoritas Mesir akan segera membentuk tim untuk menyelidiki insiden. Telah dipastikan bahwa konvoi kendaraan sport turis tersebut dilakukan di luar batas area yang diperbolehkan, yaitu sekitar 20 mil dari Bahariya Oasis.

 

Oasis tersebut terletak sekitar 230 mil di bagian selatan Kairo yang terkenal sebagai one stop point dalam tur gurun pasir.

 

Juru bicara Kementerian Pariwisata Mesir mengatakan pada kantor berita MENA, konvoi turis berada di luar batas. Mereka juga menggunakan mobil-mobil yang tidak berlisensi. "Konvoi dilakukan tanpa izin safari," kata dia.

 

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto mengecam insiden tersebut. Dalam akun Twitter-nya, Nieto menyebut 'salah sasaran' tersebut sebagai insiden tragis. Ia mendesak pemerintah Mesir melakukan penyelidikan hingga tuntas.

 

"Meksiko mengecam kejadian yang menyerang warga kami dan mendesak penyelidikan penuh," kata dia. Duta besar Meksiko Jorge Alvarez telah mengunjungi lima warga Meksiko yang terluka di Rumah Sakit Dar al Fouad.

 

Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan, kelima orang ini telah berada dalam kondisi stabil. Kementerian mengaku tidak tahu pasti berapa warganya yang tewas dalam insiden.

 

Namun, dua orang tewas yang telah dipastikan sebagai warga Meksiko sedang dalam proses identifikasi. Mereka berjanji akan berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi terkait apa yang terjadi di lokasi kejadian.

 

Ini adalah kali pertama insiden salah sasaran terjadi pada wisatawan. Mesir telah meningkatkan pengawasan dan keamanan melawan pemberontak sejak Presiden Mohamed Mursi digulingkan pada 2013.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement