Rabu 16 Sep 2015 21:23 WIB

Deklarasi Pilkada Cianjur tak Berjalan Damai

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
 Personel kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Polda Jawa Barat melakukan simulasi pengamanan Pilkada di gedung KPU Jabar, Bandung, Jumat (4/9). (foto : Septianjar Muharam)
Personel kepolisian dari Polrestabes Bandung dan Polda Jawa Barat melakukan simulasi pengamanan Pilkada di gedung KPU Jabar, Bandung, Jumat (4/9). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Massa pendukung calon kepala daerah di Cianjur, Jawa Barat, diimbau berkampanye dengan arif. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga situasi keamanan di daerah tersebut.

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Divisi Pengawasan Cianjur, Agus Jaelany, menyatakan jangan sampai ada keributan seperti sebelumnya. "Harus dihindari," imbuhnya, Rabu (16/9).

Deklarasi damai Pilkada Cianjur tidak berjalan lancar. Sebabnya, kegiatan itu diwarnai dengan bentrokan antar massa pendukung pasangan calon.

Kehadiran mobil dengan pengeras suara milik pasangan nomor urut tiga di lokasi deklarasi damai Pilkada Cianjur 2015 diduga menjadi penyebab kericuhan di awal acara deklarasi damai, di lapangan Hypermart, Ahad (13/9).

“Tolong sesuai dengan aturan kesepakatan tim pasangan calon dan KPU untuk deklrasi damai, tidak diperbolehkan pendukung pasangan calon membawa mobil ber-soundsystem, apalagi masuk dalam area lapangan acara. Segera keluarkan,” kata pembawa acara deklarasi damai dari KPU.

Sayangnya, peringatan tersebut diabaikan. Mereka tetap membiarkan mobil dengan pengeras suara itu berbunyi. Pengeras suara yang berada di atas truk warna kuning tersebut akhirnya memancing  emosi dari kubu massa nomor urut dua. Keributan kecil terjadi di antara kedua kubu pendukung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement