Jumat 18 Sep 2015 07:39 WIB

Pengawasan Hewan Kurban Diperketat

Rep: edy setiyoko/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Suku Dinas Pertanian dan Peternakan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Kamis (10/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,KARANGAANYAR -- Pekurban di Kabupaten Karanganyar, Jateng, tak perlu khawatir soal kesehatan hewan ternak. Soalnya, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) memperketat pemantauan akses keluar-masuk hewan. Pemantauan guna mengawasi  kemungkinan ternak mengidap penyakit Brucelosis.

"Kami menempatkan tim dokter hewan ke sejumlah wilayah untuk melakukan pemeriksaan dan pemantau ternak," kata Sumijarto, Kepala Disnakan Kabupaten Karanganyar, Jum'at (18//9).

Menurut Sumijarto, pengawasan dilakukan, terutama bagi hewan yang masuk dari wilayah perbatasan. Seperti, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali (Jateng), dan Kabupaten Magetan serta Kabupaten Ngawi (Jatim). Daerah tersebut diawasi ketat, karena merupakan akses lalu-lintas hewan kurban.

Lima dokter hewan ditempatkan di posko Kecamatan Jateng, Karanganyar dan Karangpandan. Disnakkan juga membuka layanan call center, apabila ditemukan ada indikasi hewan kurban yang sebelum disembelih mati mendadak.

Pemerintah turut mengerahkan mantri hewan di setip kecamatan, guna melakukan pemeriksaan sebelum maupun sesudah Hari Raya Idul Adha. Hewan kurban akan diberikan obat cacing mulai pada H-21 Hari Raya Idul Adha. Jadwalnya, dilakukan secara bertahap. Pertama, mendatangi peternak. Kemudian H-7 giliran pedagang yang didatangi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement