REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi membantah pihaknya tutup mata atas pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh industri rokok hanya karena selama ini aktif menyuarakan dukungan terhadap pengendalian tembakau.
"Penilaian YLKI tutup mata tidak berdasarkan bukti, fitnah dan merupakan pembunuhan karakter yang serius. Masyarakat perlu tahu alasan sebenarnya di balik PHK besar-besaran buruh industri rokok," kata Tulus Abadi melalui siaran pers diterima di Jakarta, Senin (21/9).
Tulus mengatakan PHK besar-besaran terhadap buruh industri rokok bukan disebabkan isu pengendalian tembakau ataupun penetapan kawasan tanpa rokok di berbagai kota tetapi karena industri beralih ke sistem mekanisasi dalam proses produksinya.