Senin 21 Sep 2015 19:44 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Ini Pidato Pertama Usai Al Aqsa Dibebaskan Shalahuddin al-Ayyubi

Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID, Kezaliman Zionis Israel pertengahan September ini terhadap al-Aqsa, kembali mengingatkan kita akan penguasan penuh Islam terhadap situs suci ini, saat Dinasti Ayyubiyah, di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil merebutnya.

Detik-detik kemenangan Shalahuddin al-Ayyubi dan bala tentaranya merebut kembali Masjid al-Aqsa, terekam dengan baik dalam sejarah. Setelah hampir 90 tahun, kiblat pertama umat Islam itu, berada di bawah cengkeraman Tentara Salib.

Pada 2 Oktober 1187 M/27 Rajab 582 H di malam Isra, Kota Yerusalem berhasil direbut oleh Shalahuddin. Semua bersujud syukur, termasuk pimpinan tertinggi Dinasti Ayyubiyah tersebut. Kerinduan akan al-Aqsa pun terobati.

Semua berbondong-bondong menuju masjid kebanggaan umat Islam tersebut untuk menyiapkannya sebagai tempat shalat. Masjid itu dibersihkan dari simbol-simbol kekufuran. Selama berada di kuasai Tentara Salib, al-Aqsa dijadikan sebagai istana dan pusat komando perang. Patung salib tegak berdiri di tiap sudut al-Aqsa. Belum lagi, puluhan babi yang dipelihara di lingkungan al-Aqsa.

“Kumandangkan iqamat,” titah Shalahuddin. Shalat yang pertama kali dilaksanakan di al-Aqsa setelah 90 tahun tak terjamah azan dan lantanunan ayat suci Alquran, adalah shalat Jumat.

Di hadapan para tentara,  Qadi Muhyiddin bin Zaki ad-Din, menyampaikan khotbah Jumat yang penuh makna dan pesan-pesan suci. Ia menukilkan ayat ke-45 surah al-An’am sebagai pembuka pidatonya: “ Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

“Wahai segenap manusia, berbahagialah dengan ridha Allah SWT yang merupakan tujuan utama, Dia telah memudahkan untuk mengambalikan kembali Aqsa yang sirna dari umat yang tersesat. Ini adalah tanah air bapak kalian, Ibrahim AS dan lokasi Mi’raj Muhammad SAW, serta kiblat pertama kalian. Di sinilah Rasul shalat dengan para malaikat.

Beruntunglah para tentara, di tangan kalian telah nyata mu’jizat kenabian, dan tanda-tanda kemenangan Perang Badar, tekad seorang Abu Bakar, penaklukkan Umar, kehebatan tentara Utsman, kepiawaian Ali!

Kalian telah mengembalikan kejayaan Qadisiyah, peristiwa Yarmuk, Khaibar, untuk Islam. Allah SWT akan membalas jasa dan segala daya upaya yang kalian kerahkan untuk melawan musuh. Allah akan menerima darah para syahid dan menggantinya dengan surga kelak.

Bersyukurlah atas nikmat ini dan jaga selalu nikmat-Nya, inilah penaklukkan yang pintu-pintu langit dibuka untuknya. Wajah orang yang teraniaya kembali cerah, dan para malaikatnya pun bersuka cita. Mata para nabi dan rasul-Nya teduh kembali. Bukankah al-Aqsa adalah rumah yang dimulaiakan raja, dipuji para rasul, dan tersebut dalam empat kitab suci dari Tuhan kalian?

Pujilah Allah yang telah membimbing kalian atas apa yang tak mampu dilakukan generasi terdahulu, Dia menyatukan kalian yang tercerai berai, Dia pula menggantikan kata-kata yang “lalu dan konon” dengan kata “akan dan hingga”.

Sekarang, para malaikat langit akan meminta ampunan dan mendoakan doa terbaik untuk kalian. Pertahankan selalu anugerah dan jaga nikmat ini selalu dengan ketakwaan kepada Allah, yang dengan takwa itulah, siapapun akan selamat, dan barang siapa berpegang teguh dengan talinya akan terjaga.

Dan waspadailah kehadiran setan yang akan membisikkan di telinga kalian, bahwa kemenangan ini mutlak dari hunusan pedang, kehebatan kuda kalian di medan jihad. Padahal tidak karena “Kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al-Anfal [8]: 10)    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement