Selasa 22 Sep 2015 10:11 WIB

Kualitas Udara di Jambi Kategori tidak Sehat

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).
Foto: Antara
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan saat ini operasi darurat asap kebakaran hutan dan lahan menunjukkan hasil yang cukup signifikan.

"Berdasarkan evaluasi dari posko di Riau dan Jambi pada Senin malam, hotspot melalui satelit Terra Aqua tidak melintas di wilayah Riau," kata Sutopo, Selasa (22/9).

Kemudian, sambung Sutopo, jarak pandang di kota Pekan Baru sudah semakin baik. Jika sebelumnya hanya 100 meter sampai 500 meter. Saat ini jarak pandang  di Pekan Baru sudah 7 km, Renggat 6 km, Dumai 5 km dan Pelalawan 2,5 km.

Sementara di Jambi hotspot masih tampak di 12 titik, yakni delapan di Muaro Jambi, dua di Tebo dan satu di Batanghari. Untuk jarak pandang terendah pada pagi tadi adalah 300 meter dan tertinggi 500 meter.

Diperkirakan potensi hujan hampir merata di wilayah Jambi.

"Untuk kualitas udara di Riau sudah di level baik-sedang. Seperti di Rumbai kualitas udara 67, Minas 70, Duri Camp 51, Dumai 55, Bangko 52, Libo 40, Petapahan 52," papar Sutopo.

Sementara di Jambi, kualitas udara masih buruk dengan angka 141 dalam kategori tidak sehat. Untuk penderita ISPA di Riau saat ini sudah mencapai angka 30.144 jiwa. Sementara di Jambi mencapai angka 20.826 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement