REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Presiden Yaman Abed-Rabbu Mansour Hadi, telah mendarat di Aden dan kembali ke kota pelabuhan selatan itu untuk pertama kalinya, sejak ia melarikan diri ke Arab Saudi enam bulan lalu.
Dilansir dari arabnews, sumber pemerintah mengatakan Hadi akan menghabiskan liburan Idul Adha di Aden, lalu terbang ke New York untuk menyampaikan pidato di PBB. Pekan lalu, Perdana Menteri Khaled Bahah beserta tujuh menteri lain juga kembali ke Aden.
Aliansi negara-negara Arab memang telah ikut campur dalam perang saudara pada bulan Maret lalu, dengan tujuan untuk mengembalikan pemerintahan Hadi. Aliansi juga telah membantu memukul mundur kelompok militan Houthi dari Aden.
Pasukan darat di Teluk saat ini sedang mencoba untuk mendorong pasukan Houthi ke benteng utara Yaman di Sanaa, yang telah disita oleh kelompok tersebut tahun lalu. Sejauh ini, aliansi sepertinya sudah menunjukan hasil yang baik.
Pesawat-pesawat tempur aliansi juga terus membombardir musuh di Sanaa, yang merupakan benteng dari kelompok Houthi dan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Kantor berita negara Saba, menyatakan 236 orang telah tewas dalam serangan udara aliansi selama empat hari teakhir.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi menuturkan dua tentara Saudi telah tersesat di wilayah musuh di Yaman, dan diduga saat ini berada di tangan pasukan Houthi. "Dua tentara dari pasukan Saudi hilang setelah mereka tersesat di dalam wilayah Yaman. Bukti menunjukkan mereka masih hidup dan ditahan oleh milisi Houthi," kata Brigadir Jenderal Ahmed Al-Asseri.