REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di masjid Syiah Balili di Sanaa, Yaman, yang menewaskan sedikitnya 25 orang, Kamis (24/9).
ISIS mengaku yang melakukan serangan di Masjid al-Balili. Insiden mematikan itu terjadi ketika dua pembom bunuh diri meledakkan diri di Masjid al-Balili hari pertama Idul Adha 1436 hijriah. Saksi melaporkan bahwa setelah ledakan pertama di dalam masjid, seorang pengebom bunuh diri kedua meledakkan sabuk peledak di pintu masuk saat jamaah bergegas keluar.
"Ledakan menyebabkan banyak korban," kata saksi mata seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (24/9).
Petugas medis dan saksi mengatakan, pengebom bunuh diri yang menyerang sebuah Masjid di ibukota Yaman dalam serangan yang menargetkan jamaah Syiah.
"Sedikitnya 25 orang tewas dan puluhan jiwa akibat ledakan ini," kata petugas medis dan saksi seperti dikutip dari laman Al Jazirah.
Sanaa dalam beberapa bulan terakhir terguncang oleh serangkaian pengeboman yang dilakukan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ISIS memang seringkali menyerang Syiah. ISIS sebuah kelompok Muslim Sunni yang menguasai sejumlah bagian wilayah di Irak dan Suriah menganggap Syiah sebagai bid’ah. Serangan bom ISIS menargetkan beberapa Masjid Syiah di Sanaa pada 21 Maret yang menewaskan 142 orang. Kelompok ini juga mengklaim melakukan serangan terhadap masjid di Kuwait dan Arab Saudi.