REPUBLIKA.CO.ID, Petenis Flavia Penneta memilih untuk pensiun tahun ini. Niatan tersebut setelah petenis tunggal putri asal Italia itu menjuarai Grand Slam AS Terbuka 2015 pada Ahad (13/9). Gelar juara itu menjadi perpisahan cantik untuk petenis usia 33 tahun tersebut.
"Saya sudah membuat keputusan penting untuk karier saya. Jalan paling baik setelah ini (gelar juara) adalah dengan mengatakan selamat tinggal untuk tenis," kata dia seperti dilansir BBC Sport, Senin (14/9).
Dia mengatakan, usia yang tak lagi muda menjadi salah satu alasan utama mengapa dirinya harus mundur dari lapangan. Keputusan untuk lempar handuk itu pun melihat kariernya selama ini. Gelar juara tunggal putri yang baru diraihnya itu pun diakui dia cukup menjadi catatan indah bagi karier tenisnya.
"Pertandingan tahun ini adalah yang terakhir bagi saya. Saya tidak berpikir akan berakhir seindah ini," sambung dia.
Pennetta mengalahkan rekan senegaranya, Roberta Vinci pada laga akhir tunggal putri Piala Amerika Terbuka 2015, Ahad (13/9). Vinci takluk di tangan Penneta dua set langsung. Yaitu dengan hasil akhir 7-6 (7-4), dan 6-2.
Dilansir BBC Sport, gelar juara Grand Slam milik Pennetta kali ini menyimpan catatan rekor, yaitu sebagai petenis putri paling tua yang pernah mendapatkan gelar serupa. Petenis putri yang pernah menjuarai turnamen Grand Slam lainnya adalah Francesca Schiavone pada 2010 di Prancis Terbuka dengan usia 29 tahun.
Catatan ranking dunia menempatkan Pennetta di peringkat ke-43. Sementara Vinci berada di peringkat ke-26. Sebelum keduanya bertemu, Vinci terlebih dahulu mengalahkan petenis putri rangking satu dunia Serena Williams. Sedangkan Penneta menyingkirkan Rumania Simona Halep. Kemenangan Pennetta pada AS Terbuka mendongkrak posisinya ke peringkat delapan dunia.