Sabtu 26 Sep 2015 14:46 WIB
Insiden Mina

Parmusi: Jangan Ada Perpecahan Umat Islam

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Jamaah haji usai insiden Mina, Kamis (24/9)
Foto: theguardian
Jamaah haji usai insiden Mina, Kamis (24/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) meminta supaya insiden Mina tidak membuat umat Islam terpecah belah. Apalagi dengan beredarnya isu-isu perpecahan antar golongan Islam.

Hingga kini, masih dilakukan penyidikan perihal kecelakaan itu. Namun Arab dan Iran saling menuding atas terjadinya peristiwa itu.

Muncul kabar ada jamaah haji Iran yang sengaja berhenti ketika berjalan dalam rombongan. Sedangkan kabar lain mengatakan adanya rombongan kerajaan Arab yang mendesak jamaah haji lainnya untuk mengalah.

Ketua Umum PP Parmusi Usamah Hisyam mengatakan seharusnya insiden Mina jangan menjadikan umat saling bermusuhan. Malahan insiden itu seharunsya menjadi pengerat persatuan umat Islam.

"Hindarkan perpecahan dengan ikut-ikutan terjerumus dalam pemikiran berdasarkan aliran-aliran tertentu atas peristiwa Mina," katanya saat pidato peresmian gedung baru Parmusi pada Sabtu, (26/9).

Namun Usamah mendesak pemerintah Indonesia agar meminta transparansi kepada pemerintah Arab perihal insiden itu. Meskipun mayoritas korban bukan berasal dari Indonesia.

"Takdir tetap bagian dari rukun Iman, jadi kalau ada yang meninggal ya berarti takdir Allah. Jangan malah mengabarkan isu yang memecah belah umat," ujarnya.

Sebagai Ketum Parmusi, Usamah pun mengungkapkan rasa duka citanya. Ia berserta anggota Parmusi melantunkan doa sebelum memulai acara peresmian gedung.

"Kita turut berduka cita atas insiden Mina, semoga para jamaah haji yang meninggal dari seluruh dunia itu meninggal dalam keadaan syahid," katanya.

Sebelumnya, dalam kecelakaan Mina yang terjadi pada Kamis lalu terjadi di jalan menuju tempat lontar jumrah di antara tenda-tenda di Mina. Awal kejadian karena ada sekelompok jamaah yang tiba-tiba berhenti sehingga terjadi penumpukan dan desak desakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement