Ahad 27 Sep 2015 11:12 WIB
Insiden Mina

Arab Saudi Menolak Kritik Iran dalam Tragedi Mina

Ribuan jamaah yang menjalani proses lempar jumrah di Mina.
Foto: Reuters
Ribuan jamaah yang menjalani proses lempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Arab Saudi telah menolak kritik dari Iran terkait dengan penanganan ibadah haji. Sebelumnya, Teheran di sidang PBB menuntut penyelidikan tragedi terinjak-injaknya jamaah di Mina yang menewaskan sedikitnya 769 orang. Saudi bahkan menyebut tidak semestinya Iran menjadikan musibah ini sebagai komoditas politik.

"Saya percaya Iran harus tahu lebih baik daripada bermain politik dengan tragedi yang menimpa orang-orang yang sedang melakukan tugas suci agama, "kata Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir, dilansir Sky News, Sabtu (26/9).

Presiden Iran Hassan Rouhani, yang bersamaan dengan Jubeir di New York untuk Sidang Umum PBB, telah menuntut penyelidikan atas tragedi Mina yang melibatkan 136 warga Iran di dalamnya. Kendati demikian, Jubeir memastikan Arab Saudi memegang penuh atas pengendalian pascainsiden.

"Kerajaan telah memiliki sejarah panjang menghabiskan sumber daya yang luar biasa untuk merawat haji, memastikan bahwa para peziarah yang datang ke sana memiliki ibadah haji yang sukses," katanya.

"Dan kami akan memastikan bahwa kita akan belajar dari kondisi ini dan kami akan memastikan bahwa hal itu tidak terjadi lagi. Saya ingin mengulangi lagi ini bukan situasi yang dapat digunakan untuk bermain politik," kata Jubeir menegaskan.

"Saya berharap para pemimpin Iran akan lebih masuk akal dan lebih bijaksana berkaitan dengan orang-orang yang tewas dalam tragedi ini, dan menunggu sampai kita melihat hasil dari penyelidikan.

Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan diadakannya penyelidikan terkait peristiwa jamaah haji yang terinjak-injak di Arab Saudi. Seruan itu disampaikan Rouhani dalam pidatonya di markas PBB, Sabtu (26/9).

Menghadiri pertemuan puncak pembangunan PBB, Rouhani mengungkapkan rasa penyesalan yang menyayat hati atas insiden di Makkah pada Rabu (23/9). Korban tewas dilaporkan naik menjadi 769 termasuk sedikitnya 136 warga Iran.

Pemimpin Iran itu mengatakan ia ingin menekankan perlunya perhatian cepat terhadap jamaah yang cedera serta menyelidiki penyebab insiden itu dan insiden serupa lainnya dalam ibadah haji pada tahun ini. Pernyataan itu datang di tengah ketegangan antara Iran dan Arab Saudi selama konflik di Yaman dan Suriah, di mana Riyadh melihatnya sebagai upaya Teheran untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement