Senin 28 Sep 2015 07:25 WIB

Menteri LHK Minta Singapura Bijaksana Tanggapi Bencana Asap

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).
Foto: Antara
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan pemerintah Singapura seharusnya lebih arif dan bijaksana menyikapi persoalan asap yang memengaruhi wilayahnya dengan melihat upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Menteri Siti mengatakan Indonesia terus-menerus berupaya menangani kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah sehingga kabut asap dapat dikendalikan dan kebakaran hutan tidak berlanjut lagi.

"Yang ingin saya katakan adalah saya harap bisa lebih arif melihatnya karena Indonesia ini kerja keras begitu bukannya diam saja kan. Berapa ribu personel TNI (Tentara Nasioal Indonesia) diturunkan pak presiden, berapa ribu personel polisi dan lain-lain," ujarnya, Ahad (27/9).

Ia mengaku terus memantau perkembangan indeks pencemaran udara di Singapura sebagai salah satu tanggung jawab dalam membina hubungan antar-negara.

"Jadi sebetulnya kita serius mengatasinya (kebakaran hutan dan lahan)," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam menanggapi pernyataan Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang meminta Singapura tak membesar-besarkan masalah bencana asap karena sudah 11 bulan mendapatkan udara bersih dari Indonesia.

Shanmugam pun merespon hal tersebut lewat akun Facebooknya. Ia menegaskan pemerintah Singapura serius ingin membantu Indonesia untuk mengatasi kebakaran.

"Namun, pada saat yang sama kita mendengar beberapa pernyataan mengejutkan yang dibuat di tingkat senior dari Indonesia, dengan mengabaikan orang-orang kami dan mereka sendiri," katanya dikutip dari AP, Jumat (25/9).

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement