Selasa 29 Sep 2015 09:32 WIB

Sudah Sepekan Warga Poso Hidup tanpa Aliran Listrik

Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperbaiki beberapa bagian jaringan di kelurahan Watusampu, Palu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperbaiki beberapa bagian jaringan di kelurahan Watusampu, Palu, Rabu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Warga Kota Poso, Sulawesi Tengah, berharap perbaikan sejumlah tiang dan jaringan listrik tegangan tinggi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana segera selesai karena sudah satu pekan warga hidup tanpa listrik PLN sama sekali.

"Sudah beberapa hari ini Kota Poso dan sekitarnya gelap gulita karena PLN tidak mengalirkan listrik sedikit pun," kata Toni Podengge, salah seorang warga di Desa Silanca, Kabupaten Poso, Selasa (29/9).

Dia mengatakan, sudah sepekan ini, warga di wilayah Poso dan desa-desa lainnya, termasuk di Desa Silanca, tidak menikmati pasokan listrik sama sekali. "Saban malam Poso bagaikan kota mati. Hanya warga yang mampu membeli mesin genset yang bisa menggunakan listrik, warga lainnya hanya pake lampu lentera sebagai penerangan pada malam hari," katanya.

Hal senada juga disampaikan Neneng, warga Desa Kawua bahwa Ibu Kota Kabupaten Poso itu sudah lebih satu pekan gelap gulita sejak tiang tinggi dan jaringan dari PLTA Sulewana yang mengalirkan listrik ke Poso dan Palu rusak tertimpa pohon.

Sementara pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik PLN di kota itu sangat kekurangan daya.

Akibat terhentinya pasokan listrik tersebut, banyak kegiatan usaha masyarakat yang macet. "Entah berapa besar sudah kerugian masyarakat yang diakibatkan pemadaman ini," kata Toni dan Neneng.

Mereka tidak bisa merinci kerugian, kecuali mengatakan usaha lumpuh karena selama ini sangat bergantung pada listrik PLN. Sementara Manager PLN Area Palu Novalince mengatakan petugas dari PLN Wilayah VII Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulut-Tenggo) bersama dengan PLN Area Palu sedang berusaha memperbaiki tower yang rusak.

Ada tiga tower PLTA yang terletak di wilayah Kabupaten Poso mengalami kerusakan karena tertimpah pohon tumbang yakni tiang nomor 79, 80 dan 81 yang terletak di hutan lebat di pegunungan yang bertebing curam dan tinggi. Karena lokasi tower yang berada di dalam hutan dan tebing, maka usaha perbaikan membutuhkan waktu cukup lama.

Menurut dia, yang paling berat adalah mengangkut material ke lokasi yang hanya bisa dengan menggunakan tenaga manusia dengan berjalan kaki. Novalince juga mengatakan pemadaman listrik bukan hanya terjadi di wilayah Poso, tetapi juga beberapa daerah lain di Sulteng seperti sebagian Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan seluruh Kota Palu.

Namun, kata dia, paling parah tingkat pemadaman listrik menimpa warga Kota Poso. "Tidak ada cadangan mesin pembangkit di Poso yang sewaktu-waktu dapat digunakan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement