Rabu 30 Sep 2015 16:56 WIB
Salim Kancil

Tangkap Aktor Intelektual Pembunuh Salim Kancil

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Taufik Rachman
Dukungan untuk almarhum Salim Kancil.
Foto: Twitter
Dukungan untuk almarhum Salim Kancil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganiayaan dan pembunuhan terhadap Salim alias Kancil dan pengeroyokan terhadap Tosan yang diduga dilakukan oleh sekelompok preman atas perintah pengusaha penambangan pasir ilegal adalah tindakan yang sangat brutal. Oleh karena itu, Imparsial meminta aparat kepolisian serius melakukan investigasi terhadap kasus ini dan menangkap serta memproses para pelakunya ke pengadilan.

“Lebih utama lagi adalah menangkap otak dari pelaku pengeroyokan untuk diproses pidana. Tidak boleh ada upaya menutup-nutupi dan melindungi pelaku,” ujar Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti kepada Republika.co.id, Rabu (30/9).

Menurut dia, perusahaan pertambangan yang diduga kuat menjadi sumber permasalahan yang meresahkan warga desa harus ditutup. “Perusahaan tersebut diduga juga menggunakan perijinan yang tidak sesuai sehingga kental nuansa manipulasi dan kolusi dengan pejabat daerah setempat,” ucap Poengky. Oleh karena itu, seluruhnya harus diproses hukum secara tuntas agar peristiwa ini tidak terjadi lagi dan agar lingkungan dapat dihentikan dari proses perusakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kekerasan terhadap pejuang pembela keselamatan lingkungan kembali terjadi. Pada Sabtu (26/9), dua orang warga Desa Selok Awar-Awar yang dikenal sebagai aktivis penolak tambang pasir yaitu Salim dan Tosan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang diambil paksa dari rumahnya.

Mereka pun dianiaya para preman hingga mengakibatkan Salim meninggal dan Tosan terluka parah yang hingga kini masih dirawat di RS Saiful Anwar, Lumajang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement