Rabu 30 Sep 2015 18:12 WIB

Kiswah Era Sultan Sulaiman Disimpan di Istana Topkapi

Rep: c33/ Red: Damanhuri Zuhri
Kiswah
Kiswah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Di masa lalu, kiswah cadangan selalu disediakan demi mengantisipasi kejadian tak terduga pada kiswah yang pertama.

Ada kemungkinan kebakaran, banjir atau resiko rusak ketika kiswah dibawa ke Makkah. Apalagi dataran pegunungan dan padang pasir tergolong kasar dan tidak rata dalam proses transportasi kiswah.

Selama dinasti Abbasiah sekitar tahun 750 sampai 1258 masehi terjadi perkembangan pada industri tekstil. Sehingga material dan teknik yang digunakan untuk membuat kiswah menjadi lebih modern. Alhasil daya tahan kiswah menjadi lebih kuat.

Kiswah pun mampu bertahan lebih dari setahun. Padahal sebelumnya, kiswah harus diganti setiap dua atau tiga kali setahun. Penyebabnya, bisa karena disobek oleh jamaah haji atau cuaca.

Diantara semua kiswah yang pernah digunakan, menurut mantan anggota dewan nasional, Ahmed Al Mansoori, diketahui memiliki satu yang merupakan buatan di era Sultan Sulaiman. Sedangkan cadangan dari kiswah era Sultan Sulaiman itu kini disimpan di Istana Topkapi, Istambul, Turki.

Di sisi lain, ada sebuah tradisi bagi siapapun yang membuat kiswah untuk menuliskan nama dan tahun pembuatannya. Tentunya, nama Sultan Sulaiman dan tahun 950 tercatat pula dalam kaligrafi kiswah milik Ahmed itu.

Uniknya, kiswah milik Ahmed itu juga mempunyai kaligrafi empat nama khalifah : Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Selain itu, ada pula kalimat-kalimat ucapan salam bagi siapapun dan dari agama manapun yang ingin melihatnya.

Ahmed sudah mengkonfirmasi keaslian kiswah miliknya lewat serangkain tes. Ia merasa beruntung karena mampu memiliki kiswah Sultan Sulaiman yang menunjukkan sejarah emas peradaban Islam.

"Keaslian kiswah ini sudah dites lewat teknologi karbon perhitungan usia yang dilakukan Universitas Tübingen (Jerman)," ungkap Ahmed menjelaskan.

Terlepas dari kemegahan kiswah Sultan Sulaiman, seluruh kiswah mempunyai daya tarik bagi jamaah haji atau umrah. Sebab, tak sedikit jamaah haji atau umrah yang berusaha merobek kiswah guna mendapatkan potongan kecilnya. Nantinya, potongan kiswah itu akan dijadikan oleh-oleh ketika kembali ke kampung halaman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement